Qurban 1433 H


Qurban adalah binatang ternak yang disembelih pada hari-hari Idul Adha untuk menyemarakkan hari raya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Berqurban merupakan salah satu syiar Islam yang disyariatkan berdasarkan dalil Al Qur’an, Sunnah Rasulullah dan Ijma’ (kesepakatan hukum) kaum muslimin. 

Menyembelih qurban lebih utama daripada sedekah uang senilai harga hewan qurbannya, karena beberapa alasan:
  1. Menyembelih qurban merupakan amal Nabi Muhammad  dan para sahabat.
  2. Menyembelih qurban merupakan salah satu syiar Allah Ta’ala. Oleh karena itu jika orang lebih memilih  untuk bersedekah niscaya syiar ini akan hilang.
  3. Jika bersedekah seharga hewan qurban lebih utama daripada menyembelih hewan qurban tentu Nabi Muhammad telah menjelaskan kepada umatnya dengan perkataan atau perbuatan beliau, karena Nabi Muhammad selalu menjelaskan hal-hal yang terbaik untuk umatnya
Bahkan jika bersedekah itu keutamaannya sama dengan berqurban, tentu hal ini juga telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad, karena bersedekah jauh lebih mudah daripada menyembelih qurban. Sebagaimana diketahui Nabi Muhammad  tidak akan lalai untuk menjelaskan amal yang lebih ringan dilakukan oleh umatnya namun memiliki keutamaan yang sama dengan amal yang lebih berat.

Lubang Resapan Biopori


Air merupakan kebutuhan hidup  semua makhluk hidup.  Oleh karena itu keberadannya mutlak di perlukan baik dalam jumlah maupun kwalitasnya.
Problem air di rasakan semakin memprihatinkan selain karena kelangkaan air ketika musim kemarau,juga seringnya terjadi genangan bahkan banjir di semua wilayah termasuk di pemukiman.

Semakin berkurangnya daerah resapan air merupakan salah satu penyebab terjadinya genangan maupun banjir. Oleh karena itu di perlukan upaya untuk menambah daya resap air ke dalam tanah.
Biopori merupakan salah satu sarana/alat yang dapat di pergunakan untuk mengatasi problem air terutama di lokasi pemukiman yang padat penduduknya.
Sebagaimana kita tahu bahwa Biopori adalah lubang yang di buat tegak lurus di dalam tanah yang kedalamnnya tidak melebihi permukaan air tanah dangkal atau kurang lebih 100 cm dengan diamenter lubang 10 cm.
Berfungsi sebagai  media resapan peresapan air ke dalam tanah sekaligus sebagai sarana pembuatan kompos. Karena biopori mampu mengaktifkan kerja organism tanah dalam proses degradasi bahan organic menjadi unsure hara yang di perlukan oleh tanaman.

Ada 2 Manfaat Lubang Resapan Biopori yakni :
  1. Mempercepat peresapan air hujan , akan mencegah genangan dan banjir,erosi dan tanah longsor.
  2. Mengatasi Sampah Organik. Meningkatkan cadangan air bersih ,membuat kompos dan penyuburan tanah.    
Dari kedua manfaat tersebut jelas , bahwa lubang resapan biopori mampu mencegah penyakit,terciptanya lingkungan hidup yang nyaman dan lestari,dan pengembangan agribisnis perkotaaan / di lahan padat penduduk.

Pendidikan Lingkungan Hidup


Pemanasan global bukan sekedar issue atau kabar burung, namun dampak dari fenomena alam ini telah mulai kita rasakan dalam 10 tahun terakhir. perubahan iklim yang tidak menantu sehingga berakibat kekeringan dan terhambatnya produktifitas pertanian,tanah longsor,banjir,gempa hingga meletusnya gunung berapi.
Manusia jelas memiliki kontribusi terbesar, selain pertumbuhan populasinya yang semakin meningkat,perubahan perilaku dan budaya sesuai kemajuan jaman membuat semuanya di buat instan dan lebih berpihak kepada kapitalis mengikis proses-proses pemberdayaan masyarakat..
Memberikan pengetahuan dan pengenalan terhadap pengelohan lingkungan sejak dini merupakan salah satu kegiatannya dengan memberikan tempat untuk berlatih membibit berbagai tanaman sehingga anak akan dapat mendalami pertumbuhan serta perkembangannya. " anak-anak di ajari membibit tanaman kalo perlu di setiap tanaman di beri label namanya ,sehingga anak akan merasa bangga dan memiliki bahwa dia mampu berbuat untuk melakukan penghijauan,demikian salah satu kreatif dari warga kauman baru.
Dengan melatih dengan pendekatan "bermain dan berkebun " merupakan upaya-upaya mendidik anak untuk bersosialisasi,bekerja sama, serta memberikan pemahaman artinya bersyukur kepada Tuhan YME.
Di Kauman Baru, kegiatan pembibitan tersebut di lakukan dalam sebuah Greenhouse ( rumah pembibitan ) di lokasi IPAL KOMUNAL Pleret. di mana terdapat sumber air dari hasil penyaringan IPAL sehingga mampu di manfaatkan kembali karena telah menjadi air baku kembali. sukses untuk kauman baru.

Halal bi Halal



Sejarah asal mula halal bihalal ada beberapa versi. Menurut sebuah sumber yang dekat dengan Keraton Surakarta, bahwa tradisi halal bihalal mula-mula dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Dalam rangka menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri.
Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam, dengan istilah halal bihalal. Kemudian instansi-instansi pemerintah/swasta juga mengadakan halal bihalal, yang pesertanya meliputi warga masyarakat dari berbagai pemeluk agama.
Sampai pada tahap ini halal bihalal telah berfungsi sebagai media pertemuan dari segenap warga masyarakat. Dan dengan adanya acara saling memaafkan, maka hubungan antarmasyarakat menjadi lebih akrab dan penuh kekeluargaan.
Karena halal bihalal mempunyai efek yang positif bagi kerukunan dan keakraban warga masyarakat, maka tradisi halal bihalal perlu dilestarikan dan dikembangkan. Lebih-lebih pada akhir-akhir ini di negeri kita sering terjadi konflik sosial yang disebabkan karena pertentangan kepentingan.

Seorang budayawan terkenal Dr Umar Khayam (alm), menyatakan bahwa tradisi Lebaran nmerupakan terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam. Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya tersebut demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat. Akhirnya tradisi Lebaran itu meluas ke seluruh wilayah Indonesia, dan melibatkan penduduk dari berbagai pemeluk agama. Untuk mengetahui akulturasi kedua budaya tersebut, kita cermati dulu profil budaya Islam secara global. Di negara-negara Islam di Timur Tengah dan Asia (selain Indonesia), sehabis umat Islam melaksanakan salat Idul Fitri tidak ada tradisi berjabatan tangan secara massal untuk saling memaafkan. Yang ada hanyalah beberapa orang secara sporadis berjabatan tangan sebagai tanda keakraban.
Menurut tuntunan ajaran Islam, saling memaafkan itu tidak ditetapkan waktunya setelah umat Islam menyelesaikan ibadah puasa Ramadan, melainkan kapan saja setelah seseorang merasa berbuat salah kepada orang lain, maka dia harus segera minta maaf kepada orang tersebut. Bahkan Allah SWT lebih menghargai seseorang yang memberi maaf kepada orang lain (Alquran Surat Ali Imran ayat 134).
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...